Hiks.. hiks..
Hye mi masih menangisi kejadian yang baru saja
menimpanya,kecopetan.ia menangis dipinggir jalan.ia sangat sedih karena didalam
dompet yang kecopetan itu ada foto ayahnya yang sudah meninggal 2 tahun yang
lalu akibat kecelakaan beruntun dijalan tol. Foto itu foto satu-satunya yang ia
punya.
Hei,kenapa kau menangis?”Tanya seorang anak kecil yang
sedang melintasi jalan tersebut.”ini untukmu.jangan menangis lagi ya kak”
Mendengar anak kecil itu berkata seperti itu membuat hye mi
semakin sedih karena dari sekian banyak orang yang berlalu lalang dijalan itu
baru satu anak kecil ini saja yang memperdulikannya. Dunia seolah-olah tidak
peduli untuk orang seperti ia yang bukan orang kaya.yah.. uang.. selalu yang
ada difikiran orang-orang hanya uang,uang,dan uang.hye mi sudah muak mendengar
kata uang.
Terima kasih ya”kata hye mi kepada anak kecil itu yang
keheranan karena melihat tangis hye mi yang semakin keras.hye mi segera berlari
meninggalkan tempat tersebut tetapi handphonenya terjatuh,dan hye mi tidak
menyadarinya,anak kecil itu melihat HP hye mi yang terjatuh segera berusaha
memanggil hye mi.
Kak.. kakak.. kakak hpmu terjatuh!”jerit anak tersebut
tetapi hye mi tak mendengarnya.
Min ji,kenapa kau berteriak-teriak,ada apa?”Tanya seorang
laki-laki yang berusia sekitar 27 tahun yang ternyata adalah paman anak kecil
itu yang bernama min ji.
Itu,ada seorang kakak yang menjatuhkan hpnya,tetapi waktu
aku mau memberitahukannya,dia sudah pergi,nih hpnya”kata min ji sambil
memberikan hp hye mi kepada pamannya yang bernama jun hyeong.