Review Drama : W
11:18
dabelyu.
eiks.
wai.
zi.
***
W.
Hanya W.
Tidak ditambahkan kwkwkw dibelakangnya.
W yang mau saya bahas kali ini adalah drama korea yang bercerita tentang 2 dunia.
Apakah semacam dunia lain?
atau dunia dalam berita?
Entahlah..
***
Semua ini dimulai ketika saya sedang berselancar di sebuah website yang berisikan drama-drama korea. Lengkap. Mulai yang terbaru hingga yang terjadul.
Awalnya saya tidak terlalu tertarik dengan drama ini, namun karena stok drama yang saya tonton sudah habis dan baru tayang kembali minggu depan, jadi saya tidak mempunyai pilihan lain yaitu tidur menontonnya.
Emang ceritanya tentang apa, kak?
Ceritanya tentang seorang mantan atlit yang jadi pengusaha kaya dan dokter(profesi yang lagi tren dalam dunia per-dramakorea-an) yang berada dalam 2 dunia yang berbeda.
2 dunia? Hantu-hantuan ya?
Bukan.
Terus dunia apa, kak?
Dunia nyata dan dunia webtoon.
Webtoon?
Iya.
Jadi gimana ceritanya ini?
Jadi gini...
Mereka berbentuk orang atau kertas, kak?
Masih berbentuk orang kok, cuma beda dunia aja.
Kok bisa?
Ya bisa dong, namanya juga drama.
Kok gitu?
Berisikk.. Nonton aja sana.
Yang mainnya siapa, kak?
Bisa liat di sini yah.
***
Drama ini bergenre Fantasy. Genre yang agak sulit diterima dengan akal sehat. Tapi, namanya juga drama, cuma untuk hiburan saja, jangan terlalu dianggap serius. Nanti baper.
Source: di sini
Sejauh ini, sudah 6 episode yang tayang dan saya menyesal sudah menontonnya.
Menyesal karena harus menunggu drama ini tayang tiap minggunya.
I'm hooked.
Daya tarik drama ini ada pada ide ceritanya yang fresh. Beda dari yang lain. Ada aja adegan di tiap episodenya yang bikin saya mangap senyum-senyum sendiri. Gak sendiri juga sih. Kadang ditemenin sama nyamuk. Hmm..
Selain makan model, saya juga suka baca komik dan nonton, oleh karena itu, drama ini memiliki keunikan tersendiri bagi saya. Semoga saja endingnya tidak mengecewakan.
***
Sekian (sebut saja)review drama yang tidak jelas dari saya ini.
Ingat, jangan lupa untuk gosok gigi dan cuci kaki sebelum tidur.
Annyeong~
Source: di sini
0 komentar