Aku ingin begini
Aku ingin begitu
Ingin ini ingin itu banyak sekali..
Semua semua semua
Dapat dikabulkan
Dapat dikabulkan dengan kantong ajaib
Aku ingin terbang bebas diangkasa..
Hei, maling-maling jambu baling-baling
bambu..
La la la.. Aku sayang sekali doraemon.
Lagu di
atas pasti tidak asing di telinga anak-anak 90an. Kartun yang awet muda ini
telah menemani masa kecil sebagian besar anak-anak yang saya kenal dan untuk
anak-anak yang saya tidak kenal, saya minta maaf.
Kenapa saya mengatakan bahwa kartun ini awet muda?
Ya, kita lihat saja, Nobita dari saya masih kecil hingga saya menjadi seperti sekarang, ia masih saja berada di sekolah dasar.
Saya curiga, jangan-jangan dia vampire.
Hmm..
***
Kak,
tumben bahas tentang doraemon, biasanya cerita kakak gak jauh dari oppa-oppa
korea.
Iya, dek.. Kakak mau tobat dari dunia per-korea-an
Kak, sehat?
Cukup dek, gak usah tanya-tanya lagi. Cukup lebaran tadi yang muncul banyak pertanyaan.
Kak..
Cukup dek.
Kak, BTS mau....
Stop dek.
...
emang BTS mau apa?
Telaaatttt..
***
Sebelum
menulis postingan ini, saya terlebih dahulu mewawancarai seorang narasumber
yang tidak ingin disebutkan namanya.
Saya:
Halo.
Narasumber:
Halo juga.
Saya:
Maaf, anda siapa?
Narasumber:
Saya narasumber.
Saya:
Baiklah, terima kasih.
Begitulah
kira-kira perbincangan singkat saya dengan narasumber kita. Sangat tidak
penting sekali bukan.
***
Tak hanya
berbincang mengenai hal yang tak penting, saya juga bertanya banyak mengenai
Jepang.
Kenapa
tanya-tanya, Kak?
Yah, gak
papa. Kali aja ada yang mau ngajak kakak ke sana, jadi setidaknya kakak sudah
tau sedikit kondisi lapangan.
Kakak
mau ke Jepang apa tanding bola sih?
Kakak mau
ke Jepang buat tanding bola.
*Kemudian
hening sejenak*
***
Percakapan yang sesungguhnya pun dimulai.
Saya
: Bu narasumber, sekarang saya akan serius bertanya kepada anda.
Narasumber
: Baiklah. Apa pertanyaan anda?
Saya
: Begini bu, kan sebelumnya saya gak pernah pergi-pergi ke luar negeri bu, luar
kota aja jarang. Paling saya pergi keluar rumah saja. Kalo pergi-pergi keluar
rumah, saya sering membawa hape, dompet, buku, pena, sendal cadangan, dll. Nah,
saya mau tanya, klo ke luar negeri itu, saya mesti bawa apa ya, bu?
Narasumber
: Pertanyaan anda sangat bagus sekali. Menurut pengalaman saya, ada banyak hal
yang harus kita bawa dan persiapkan sebelum bepergian keluar negeri, terutama
jika anda ingin liburan ke Jepang.
kenapa Jepang?
Yah, karena saya cuma pernah
ke sana.
Menurut
saya, hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum bepergian ke Jepang adalah
sebagai berikut:
Cek
cuaca
source: here
Sebelum pergi, kita harus mengecek cuaca di tempat yang akan kita tuju. Hal ini berguna untuk menentukan outfit yang akan kita pakai kedepannya dan juga untuk mencegah agar tidak terjadi salah kostum. Masih mending jika kita salah kostum di negeri sendiri, kita bisa pulang ke rumah untuk menggantinya. Nah, kalau kita berada di negeri orang lain, akan sangat merepotkan. Pulang kembali ke rumah memang tidak mustahil, namun akan memakan banyak sekali biaya.
Tentukan budget
Kak, budget itu apa?
Itu loh dek, gangguan pada telinga yang menyebabkan kita tidak bisa mendengar.
Apa kak? Gak kedengeran.
Lah..
Sangat penting bagi kita untuk membuat list perjalanan sesuai dengan budget yang kita punya.
Pesan penginapan jauh-jauh hari
Jika perlu, pesan 3 tahun sebelum keberangkatan.
Bawa bekal
Menurut penuturan kakak saya yang kebetulan mempunyai nama, sebut saja Icha, sangat penting sekali membawa bekal makanan saat bepergian ke negara yang mayoritas penduduknya bukan muslim, karena agak susah untuk menemukan makanan yang halal. Jikalau ada juga harganya lumayan menguras kantong.
Ini adalah tips makan hemat yang diberikan oleh Icha:
1. Bawa lauk makanan yang sesuai selera dan tahan lama.
Saran: Jika anda suka pedas, bon cabe bisa menjadi pilihan. Sosis siap makan yang sok baik itu bisa juga dibawa sebagai pelengkap makan anda.
2. Beli nasi putih di minimarket.
Harganya kira-kira 100 yen. Masukkan di
microwave yang disediakan di sana. Nasi tersebut bisa dinikmati dengan lauk
yang sudah kita bawa dari rumah.
3. Bawa diri.
Iya, jika anda tidak membawa diri anda, bagaimana akan bisa sampai kesana. (Tips yang paling berfaedah)
4. Bawa tupperware/tumbler/galon.
5. Bawa hiburan.
Dilarang bawa orgen tunggal.
Bawalah converter adaptor
Steker
ini akan menjadi penyelamat dikala perbedaan soket melanda.
Jika naik Air Asia, usahakan bagasi tidak lebih dari 7 kg
Supaya hemat.
Bawa baju secukupnya
Cukup baju kita saja yang dibawa. Jangan bawa
baju tetangga apalagi baju teeskalator.
Letakkan paspor di tempat yang aman dan
mudah dijangkau
Paspor yang menjadi tanda pengenal kita saat
berada di negara lain ini harus diletakkan di tempat yang aman dan mudah
dijangkau seperti di tas yang bisa kita selempangkan di depan. Jangan pernah
menenteng paspor karena dikhawatirkan akan terlupa dan tercecer. Maklum,
manusia.
Jangan lupa apply visa minimal 2 minggu sebelum keberangkatan.
Biar hemat dan juga untuk memastikan kita
bisa masuk ke negara yang kita tuju. Ini adalah hal yang paling penting. Tanpa
visa, segalanya akan sia-sia.
Bawa kamera
Tentunya barang yang satu ini wajib sekali
dibawa. Kamera berfungsi untuk menangkap momen-momen yang jarang kita temui
sehari-hari dengan kualitas yang mumpuni.
#apalahini.
Jangan telat
Usahakan untuk tepat waktu. Jodoh
datang di saat yang tepat. Terlambat satu menit saja, liburan anda tinggal
menjadi angan-angan.
Sekian.
***
Saya: Wah, terima kasih ya bu
atas kesediaannya untuk berbagi tips mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum
berlibur ke Jepang. kini saya bisa menonton doraemon dengan tenang.
Narasumber: Iya, sama-sama.
Tapi, ada satu hal yang ingin saya tanyakan pada anda.
Saya: Wah, apa bu?
Narasumber: Kenapa anda
membawa sendal cadangan sewaktu pergi keluar rumah?
Saya: oo.. gini bu, ceritanya
dulu saya sering mengalami putus cinta sendal di tengah jalan.
Mau nyeker, malu. Mau naik becak, nanggung. Jadi saya memutuskan untuk
mengambil pelajaran dari itu semua.
Narasumber: Hmmm... Jadi?
Pulang?
Narasumber: Jadi beli sendal
di sana?
Saya: Nggak bu, saya nunggu
jemputan. Kan lebih mudah buat kasih tau lokasinya.
Narasumber: Hmmm..
***
Inilah tips yang saya dapatkan dari seseorang yang pernah pergi ke Jepang.
Pengalaman seseorang kiranya bisa menjadi bahan pembelajaran bagi kita sehingga bisa meminimalisir hal-hal yang tidak diharapkan.
sekian tulisan dari saya, jika ada kesalahan dalam kata, penulisan, dan lainnya, harap untuk dibenarkan saja.
Pics taken by Nafisah