Hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum bepergian ke Jepang

09:47





Aku ingin begini
Aku ingin begitu
Ingin ini ingin itu banyak sekali..

Semua semua semua
Dapat dikabulkan
Dapat dikabulkan dengan kantong ajaib

Aku ingin terbang bebas diangkasa..
Hei, maling-maling jambu baling-baling bambu..

La la la.. Aku sayang sekali doraemon.

Lagu di atas pasti tidak asing di telinga anak-anak 90an. Kartun yang awet muda ini telah menemani masa kecil sebagian besar anak-anak yang saya kenal dan untuk anak-anak yang saya tidak kenal, saya minta maaf.

Kenapa saya mengatakan bahwa kartun ini awet muda?

Ya, kita lihat saja, Nobita dari saya masih kecil hingga saya menjadi seperti sekarang, ia masih saja berada di sekolah dasar.

Saya curiga, jangan-jangan dia vampire

Hmm.. 

***

Kak, tumben bahas tentang doraemon, biasanya cerita kakak gak jauh dari oppa-oppa korea.

Iya, dek.. Kakak mau tobat dari dunia per-korea-an

Kak, sehat?

Cukup dek, gak usah tanya-tanya lagi. Cukup lebaran tadi yang muncul banyak pertanyaan.

Kak..

Cukup dek.

Kak, BTS mau....

Stop dek.

...

emang BTS mau apa?


Telaaatttt..

***

Sebelum menulis postingan ini, saya terlebih dahulu mewawancarai seorang narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya. 

Saya: Halo.

Narasumber: Halo juga.

Saya: Maaf, anda siapa?

Narasumber: Saya narasumber.

Saya: Baiklah, terima kasih.

Begitulah kira-kira perbincangan singkat saya dengan narasumber kita. Sangat tidak penting sekali bukan.

***

Tak hanya berbincang mengenai hal yang tak penting, saya juga bertanya banyak mengenai Jepang. 

Kenapa tanya-tanya, Kak?

Yah, gak papa. Kali aja ada yang mau ngajak kakak ke sana, jadi setidaknya kakak sudah tau sedikit kondisi lapangan.


Kakak mau ke Jepang apa tanding bola sih?

Kakak mau ke Jepang buat tanding bola.

*Kemudian hening sejenak*

***


Percakapan yang sesungguhnya pun dimulai.

Saya : Bu narasumber, sekarang saya akan serius bertanya kepada anda.

Narasumber : Baiklah. Apa pertanyaan anda?

Saya : Begini bu, kan sebelumnya saya gak pernah pergi-pergi ke luar negeri bu, luar kota aja jarang. Paling saya pergi keluar rumah saja. Kalo pergi-pergi keluar rumah, saya sering membawa hape, dompet, buku, pena, sendal cadangan, dll. Nah, saya mau tanya, klo ke luar negeri itu, saya mesti bawa apa ya, bu?

Narasumber : Pertanyaan anda sangat bagus sekali. Menurut pengalaman saya, ada banyak hal yang harus kita bawa dan persiapkan sebelum bepergian keluar negeri, terutama jika anda ingin liburan ke Jepang. 
kenapa Jepang? 
Yah, karena saya cuma pernah ke sana. 
Menurut saya, hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum bepergian ke Jepang adalah sebagai berikut:

Cek cuaca

source: here


Sebelum pergi, kita harus mengecek cuaca di tempat yang akan kita tuju. Hal ini berguna untuk menentukan outfit yang akan kita pakai kedepannya dan juga untuk mencegah agar tidak terjadi salah kostum. Masih mending jika kita salah kostum di negeri sendiri, kita bisa pulang ke rumah untuk menggantinya. Nah, kalau kita berada di negeri orang lain, akan sangat merepotkan. Pulang kembali ke rumah memang tidak mustahil, namun akan memakan banyak sekali biaya.

Tentukan budget

Kak, budget itu apa?

Itu loh dek, gangguan pada telinga yang menyebabkan kita tidak bisa mendengar.

Apa kak? Gak kedengeran.

Lah..


Sangat penting bagi kita untuk membuat list perjalanan sesuai dengan budget yang kita punya. Namun hal ini tidak penting jika kamu mempunyai kelebihan uang.

Pesan penginapan jauh-jauh hari

Jika perlu, pesan 3 tahun sebelum keberangkatan. 

Bawa bekal

Menurut penuturan kakak saya yang kebetulan mempunyai nama, sebut saja Icha, sangat penting sekali membawa bekal makanan saat bepergian ke negara yang mayoritas penduduknya bukan muslim, karena agak susah untuk menemukan makanan yang halal. Jikalau ada juga harganya lumayan menguras kantong. daripada menguras kantong, lebih baik kita menguras bak mandi. lebih bermanfaat.

Ini adalah tips makan hemat yang diberikan oleh Icha:

1. Bawa lauk makanan yang sesuai selera dan tahan lama.

Saran: Jika anda suka pedas, bon cabe bisa menjadi pilihan. Sosis siap makan yang sok baik itu bisa juga dibawa sebagai pelengkap makan anda.

2. Beli nasi putih di minimarket. 

Harganya kira-kira 100 yen. Masukkan di microwave yang disediakan di sana. Nasi tersebut bisa dinikmati dengan lauk yang sudah kita bawa dari rumah.

3. Bawa diri. 

Iya, jika anda tidak membawa diri anda, bagaimana akan bisa sampai kesana. (Tips yang paling berfaedah)

4. Bawa tupperware/tumbler/galon.

Buat bawa salju sebagai buah tangan. Buat tempat minum. 

5. Bawa hiburan.

Dilarang bawa orgen tunggal.

Bawalah converter adaptor


Steker ini akan menjadi penyelamat dikala perbedaan soket melanda. 

Jika naik Air Asia, usahakan bagasi tidak lebih dari 7 kg

Supaya hemat.

Bawa baju secukupnya

Cukup baju kita saja yang dibawa. Jangan bawa baju tetangga apalagi baju teeskalator.

Letakkan paspor di tempat yang aman dan mudah dijangkau

Paspor yang menjadi tanda pengenal kita saat berada di negara lain ini harus diletakkan di tempat yang aman dan mudah dijangkau seperti di tas yang bisa kita selempangkan di depan. Jangan pernah menenteng paspor karena dikhawatirkan akan terlupa dan tercecer. Maklum, manusia.

Jangan lupa apply visa minimal 2 minggu sebelum keberangkatan.

Biar hemat dan juga untuk memastikan kita bisa masuk ke negara yang kita tuju. Ini adalah hal yang paling penting. Tanpa visa, segalanya akan sia-sia. 

Bawa kamera

Tentunya barang yang satu ini wajib sekali dibawa. Kamera berfungsi untuk menangkap momen-momen yang jarang kita temui sehari-hari dengan kualitas yang mumpuni. 
#apalahini.

Jangan telat



Usahakan untuk tepat waktu. Jodoh datang di saat yang tepat. Terlambat satu menit saja, liburan anda tinggal menjadi angan-angan.

Sekian.

***

Saya: Wah, terima kasih ya bu atas kesediaannya untuk berbagi tips mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum berlibur ke Jepang. kini saya bisa menonton doraemon dengan tenang.

Narasumber: Iya, sama-sama. Tapi, ada satu hal yang ingin saya tanyakan pada anda.

Saya: Wah, apa bu?

Narasumber: Kenapa anda membawa sendal cadangan sewaktu pergi keluar rumah?

Saya: oo.. gini bu, ceritanya dulu saya sering mengalami putus cinta sendal di tengah jalan. Mau nyeker, malu. Mau naik becak, nanggung. Jadi saya memutuskan untuk mengambil pelajaran dari itu semua.

Narasumber: Hmmm... Jadi? Pulang?

Saya: Nggak bu, kebetulan pas sendal saya putus, ada indom*aret. 

Narasumber: Jadi beli sendal di sana?

Saya: Nggak bu, saya nunggu jemputan. Kan lebih mudah buat kasih tau lokasinya.

Narasumber: Hmmm..

***

Inilah tips yang saya dapatkan dari seseorang yang pernah pergi ke Jepang. 
Pengalaman seseorang kiranya bisa menjadi bahan pembelajaran bagi kita sehingga bisa meminimalisir hal-hal yang tidak diharapkan.

sekian tulisan dari saya, jika ada kesalahan dalam kata, penulisan, dan lainnya, harap untuk dibenarkan saja.


Pics taken by Nafisah

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images