Pesawat Terbang atau Kereta Api?

09:49

source : www.kampusnews.com/wp-content/uploads/2013/06/liburan-2gco59a.jpg

Liburan..
Aih, membayangkannya saja sudah membuat gembira..
Liburan tak harus pergi ke tempat yang jauh.. 
Berbincang bersama sahabat karib di bawah pohon sakura pun sudah cukup. Sambil makan mie sakura juga diperbolehkan atau sambil nonton sakura-sakura ninja juga bisa. Semua itu terserah dompet anda.


Bagi orang yang mempunyai siklus kerja monoton, tentunya memerlukan waktu untuk berlibur. Berlibur dapat digunakan untuk melepas kepenatan di lingkungan pekerjaan yang penuh dengan tekanan. 
Bentuk liburan pun bermacam-macam, ada yang menyukai liburan di dalam negeri dan ada juga yang menyukai liburan ke luar negeri, tergantung kemampuan masing-masing orang.

Bicara tentang liburan, pasti tak lepas dari yang namanya transportasi. Untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain kita memerlukan alat, entah itu pesawat, kereta api, mobil, truk, fuso, odong-odong atau yang lainnya. Selain itu juga kita memerlukan niat. Jika tak ada niat untuk berpindah, jangan harap kita akan bergerak. 
Jangan mager. 
Jangan baper.

Untuk tulisan kali ini saya akan membahas 2 alat transportasi yang sering digunakan yaitu pesawat dan kereta api. Alhamdulillah saya sudah pernah mencicipi keduanya. Rasanya manis.

Dan kita mulai dulu dengan pesawat..


Pesawat adalah alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Pesawat terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Pesawat sederhana
2. Pesawat rumit.
Pesawat sederhana terdiri atas 4 jenis, yaitu:
1. Tuas atau pengungkit
2. Bidang miring
3. Katrol
4. Roda berporos

Sekianlah pelajaran kita tentang pesawat.


***
Itu adalah penjelasan singkat mengenai pesawat yang terlintas di pikiran saya. Entah memiliki keterkaitan atau tidak mengenai tulisan saya kali ini. Tidak usah terlalu dipikirkan. Namun penjelasan di atas akan masuk dalam ujian nanti. Harap dihafalkan. 

***


Itu adalah kali pertama saya melihat pesawat dari jarak dekat. Saya merasa gugup dan tidak tahu mau berbuat apa. Jadi saya hanya duduk mematung dan menghitam. Oh, bukan.. itu hanya efek cahaya. Aslinya itu saya seperti iklan shinzui. Mudah dikotakin.

Nah, berlibur menggunakan pesawat sebagai alat transportasi ini biasanya digunakan oleh orang-orang yang mempunyai :
1. Uang berlebih
2. Waktu yang terbatas
3. Tujuan ke luar negeri
4. Kesendirian
5. Impian untuk naik pesawat. 
6. .... (isi sendiri)
(untuk poin ke 5, itu pengalaman pribadi)


***
Uhuk.. uhuk.. Cerita dikit yah tentang pengalaman pertama kali naik pesawat. Yang mau bilang norak, terserah.. Gak semua orang bisa naik pesawat di umur belia sofie.. Semua itu tergantung takdir..

***

Mimpi ketinggalan pesawat?
Sering.
Mimpi pesawatnya berubah jadi bis?
Sering banget.
Mimpi nikah sama yang nerbangin pesawat?
Coming soon.

Setelah sering terbangun di tengah malam akibat mimpi-mimpi di atas, akhirnya takdir memperbolehkanku untuk menaiki pesawat. Saya selalu membayangkan bagaimana keadaan didalamnya, tetapi tetap saja saya tidak bisa. Saya lelah, bang. LELAH..

Malam sebelum penerbangan, saya tidak bisa tidur. Mungkin karena terlalu excited atau juga mungkin karena sudah terlalu lama sendiri. Tetapi setelah diselidiki oleh cctv minimarket terdekat, terungkap bahwa ternyata saya minum kopi 4 jam sebelumnya. Case closed.

Pada perjalanan pertama ini, saya ditemani oleh sepupu saya yang tidak perlu disebutkan namanya. 
Inisialnya Una. 
Kakiku bergetar ketika pertama kali memasuki bandara, bukan apa.. Karena ada yang misscall. 
Tanggal 24 maret 2014, pukul 14.00 WIB, perjalanan dimulai. Pesawat Mandala Tiger Air yang akan memboyong kami menuju bandara Adi Soecipto, Jogjakarta, mulai menunjukkan sayapnya. Hanya sayap. Karena kami tidak memesan paha ataupun dada.



Saat memasuki pesawat, saya ingin cepat-cepat menduduki bangku paling depan. Maklum rabun jauh. Tetapi setelah diingat-ingat, ini adalah pesawat, bukan sekolah. Jadi aku memutuskan untuk duduk di nomor bangku yang tertera di tiket. 
Seperti di drama-drama korea yang sering saya tonton, pemeran utamanya sering duduk di bangku dekat jendela. Saya pun mulai mencoba bernegoisasi dengan Una agar ia mengizinkanku untuk duduk di dekat jendela. 
Tetapi, ia menolak. 
Tentu saja ia menolak. 
karena bukan dia yang duduk disana melainkan orang lain. 

Namun akhirnya saya sempat mencicipi duduk di bangku dekat jendela saat pulangnya. Tetapi nyatanya bayangan itu tak seindah kenyataan. Saya mabuk udara. 
Ketika melihat keluar jendela, saya merasa mual. 
Ketika saya melihat keluar jendela untuk yang kedua kalinya, ada mamang model sedang mangkal disana. 
Mual pun hilang dan berganti menjadi rasa lapar. 
Kemudian aku pun memesan model ikan. 
Oh iya, empat kalimat sebelum ini hanyalah fiktif belaka.

Bagaimana perasaan anda setelah naik pesawat?
Yah, gitu deh.. Perasaannya kayak pertama kali naik pesawat.

Akhirnya satu keinginan pun tercapai. Tapi, jika disuruh memilih di antara pesawat atau kereta api, saya lebih memilih kereta api.

mengapa?


karena pemandangan saat naik kereta lebih bervariasi dan juga mungkin karena saya pengidap Acrophobia ringan. Ada ketakutan tersendiri saat tidak menapak di bumi. Yah, semua orang memiliki pilihannya masing-masing.

Beralih dari pesawat, saya akan membahas tentang kereta api..



Kereta api adalah angkutan darat yang bergerak di atas rel. Tak tahu mengapa, ketika melihat kereta api, saya selalu teringat dengan Harry Potter. 
Apakah ia berhasil melewati peron 3/4? 
Atau sekarang ia sudah bisa naik Hogwarts express melalui stasiun Kertapati?
Mungkin. 
Tak ada hal yang mustahil.



Asyiknya menaiki kereta api adalah kita seperti diajak untuk melihat lukisan alam yang selalu berubah-ubah setiap saat. Pemandangan alam seperti gunung, sawah dan lainnya terhampar luas di jendela. Sangat menyenangkan.

Siapkan buku atau walkman mp3 untuk menemani perjalananmu saat menaiki kereta api. 


***

Sebenarnya masih banyak cerita mengenai kereta api, namun apa daya mata ini sudah semakin mengecil. Mungkin nanti akan dibahas lagi di postingan selanjutnya.
Bye.
Good night, Kamu..

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images