Sharing is Caring
09:00Hidup adalah perjuangan
Sering kita mengeluh bahwa hidup ini sangat tidak adil.
Hidup ini kosong.
Hidup ini bagaikan debu yang beterbangan yang bisa bikin kelilipan.
Padahal, kita sendiri yang membuat hidup terasa membosankan.
Hmm.. Hmmm.. Hmmm...
*pake kacamata lalat*
So open your eyes and see
The way our horizons meet
And all of the lights will lead
Into the night with me
And I know these scars will bleed
But both of our hearts believe
All of these stars will guide us home
*1 jam kemudian*
Setelah ngubek-ngubek Youtube, akhirnya ketemu sama iklan asuransi di Thailand. Walaupun hanya sekadar iklan, tapi jauh lebih bermutu daripada sinetron yang menghiasi layar kaca.
Check this out!
Apakah yang Ia dapat?
Tidak ada.
Ia tidak bertambah kaya, tidak menjadi terkenal, tidak muncul di tivi.
Tetapi, Ia menjadi saksi dari rasa bahagia orang disekitarnya.
Perasaan yang hanya didapatkan ketika kita bisa membantu orang lain.
Mendapatkan sesuatu tidak bisa dibeli dengan uang kecuali uangnya diberikan kepada orang yang membutuhkan.
And in your life, what is it that you desire most?
P.S : WHO PUT ONIONS IN MY ROOM!
***
Setelah mengalami perguncangan batin akibat menonton iklan ini, saya memutuskan untuk makan. Makan asam garam kehidupan.
Belajar dari iklan di atas, kita tidak seharusnya menilai semua hal berdasarkan materi. Berbagi kepada orang lain akan membahagiakan kedua belah pihak. orang yang memberi dan yang diberi. Karena seperti tagline Akber, berbagi bikin happy!.
***
Kita pasti sudah belajar saat di bangku sekolah mengenai hal yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lain ciptaan Allah.
Ya, kita diberikan akal dan pikiran.
Akal dan pikiran digunakan untuk membedakan mana hal yang baik dan mana hal yang buruk. Tetapi semakin dewasa kedua hal tersebut menjadi semakin samar. Entah karena beban hidup yang semakin sulit untuk diterima dan masalah yang datang silih berganti, kita menjadi terombang ambing dalam ketidakpastian dan ketidakyakinan.
Tak ada orang yang tidak bermasalah, semua orang pasti punya masalah. Cuma mereka lebih pandai untuk menutupi masalah tersebut.
Ketika kita sedang menempuh pendidikan, kita diuji dengan nilai dan skripsi. Ketika masa pendidikan selesai, kita diuji dengan jodoh dan pekerjaan. Ketika sudah menikah, kita diuji dengan anak. Dan ketika sudah punya anak, mungkin kita diuji dengan anak tersebut.
mengapa seperti itu?
Karena kita hidup.
Ujian selalu ada dalam kehidupan kita.
Oleh karena itu jangan menyerah. Selama kita masih hidup, kita akan selalu diuji. Seperti rasa, tak selalu menemukan rasa manis, terkadang rasa pahit, asam, asin, pedas, akan menggantikannya. Begitupun hidup, tak selalu senang, pasti kita akan merasakan sedih, marah, jengkel dan berbagai macam perasaan lainnya.
Allah ingin kita mencicipi semua rasa itu agar kehidupan tidak monoton. Nikmati saja dan jalani. Ketika terasa terlalu berat, berhenti sebentar dan bersyukurlah. Rasa syukur akan mengurangi beban yang kita bawa.
Don't make things complicated, just make it easy.
Mungkin tulisan saya ini tidak memiliki kaitan dengan video di atas, namun mohon dikait-kaitkan saja yah.
Hmmm...
*Kemudian ditimpuk pake kamus Bahasa Inggris 200 juta kata*
***
Night, guys...
Source: https://hschoegler.files.wordpress.com/
0 komentar