Tentang Jodoh
13:09"Kak, umur kakak berapa?"
Deg.. Bagaikan petir di siang bolong, pertanyaan tersebut membuatku panik. Bukan apa, saya takut dengan suara petir.
"Hmmm.. 17 tahun..."
"Ooo.."
Mereka percaya. Rasa bersalah pun mulai menggelayutiku. Saya tidak tega berbohong, jadi saya pun berusaha untuk jujur.
"Umur kakak 17 tahun pada tahun 2008 kemarin. Jadi, berapakah umur kakak sekarang?"
"25 tahun, kak."
"Yups, benar. Wah, semuanya jago berhitung, yah!"
"Kak, kenapa belum nikah? Sepupu aku aja yang umurnya 20 tahun, udah nikah."
*Jeng Jeng Jeng*
Saya pun menyesali kejujuranku dan berharap waktu bisa diputar kembali. Tapi itu tidak mungkin karena waktu adalah salah satu dari 3 hal dalam hidup yang tidak akan kembali. Akhirnya, jurus seribu alasan pun muncul.
"Kalau kakak nikah, yang ngajarin kalian siapa? Lee min ho? Kim bum? Mereka itu artis semua, nak."
"Iya yah, ya udah deh kak, kakak gak boleh nikah sebelum kami lulus."
TIDAAAAKKK...
***
Ketika usia sudah memasuki jenjang 20-an, jodoh selalu menjadi topik yang hangat buat dibahas. Pertanyaan "kapan nikah?" menjadi basa-basi yang selalu dilontarkan dalam setiap kesempatan. Sekali, dua kali, masih bisa ditolerir. Namun, ketika pertanyaan tersebut sudah terlalu sering ditanyakan, kami pun mulai bingung untuk menjawab seperti apa, dan akhirnya berujung pada kegalauan tiada akhir.
Kenapa galau?
karena jodoh adalah rahasia Allah. Ada orang yang cepat bertemu dengan jodohnya, namun ada pula yang memerlukan waktu sedikit lebih lama. Inilah yang kadang-kadang kurang dipahami oleh orang banyak. Menanyakan hal yang tidak diketahui pasti jawabannya.
Hayo, umur terus berjalan, emang gak bosen apa sendirian terus?
Yah, mau bagaimana lagi, jodohnya belum datang. Gak bisa dipaksain.
Emang gak kesepian ya sendirian melulu?
Gak kok, kita juga kan gak sendirian-sendirian amat. Masih ada orangtua, saudara, dan teman-teman yang menemani. Daripada menghabiskan waktu dengan sesuatu yang tidak pasti (re: pacaran), lebih baik kita memantaskan diri untuk jodoh kita nanti.
Kalo gak pacaran, gimana kita bisa dapat jodoh? Itu kan termasuk salah satu usaha.
Jodoh, maut, rezeki itu ada di tangan Allah. Pacaran bukanlah satu-satunya usaha untuk mendapatkan jodoh. Mendapatkan dosa, iya.
Ada banyak hal lain yang bisa kita lakukan sebagai ikhtiar untuk mendapatkan jodoh seperti bersilaturahmi dan mengikuti berbagai macam kegiatan lain yang sesuai minat dan tentunya bermanfaat.
kalo gak pacaran berarti ta'arufan yah, kak? kok, kayak beli kucing dalam karung yah..
Beli kucing dalam karung bagaimana? Yah, diselidiki juga dong latar belakangnya. Jangan asal ta'arufan aja. dan juga biasanya kalo beli kucing itu dalam kandang, bukan karung.
Nanti kalau sudah menikah, terus gak cocok, gimana kak?
Ketika ta'aruf, saat itulah kita bisa mencari tau mengenai calon yang akan dijodohkan. Yah, menikah itu bukan hanya masalah cocok atau gak cocok. Tak ada manusia yang 100% sama. Menikah itu masalah komitmen dan niat. Niatkan menikah itu hanya untuk Allah. Bukan karena rupa, harta, tahta dan lainnya.
***
Jodoh itu misteri, kapan, dimana dan siapa. Tak ada yang bisa menebaknya. Bisa jadi orang yang tak disangka-sangka. Teman sekelas pas sekolah dulu mungkin, atau teman TK juga bisa. Intinya, daripada menghabiskan waktu bergalau ria dengan memikirkan jodoh yang tak kunjung datang, lebih baik kita berusaha memperbaiki diri dan menghabiskan waktu dengan orangtua, saudara dan lain-lain. Nikmati waktu yang masih tersisa dengan sebaik-baiknya. Karena ketika kita sudah berkeluarga, kita akan lebih sibuk mengurusi keluarga.
...dan sedikit saran, mungkin pertanyaan "Kapan nikah?" bisa diganti menjadi "Mau dikenalin?"
Bukankah lebih baik memberi solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.
source: di sini
0 komentar